Sejarah Tanaman Jeruk

Eka Awaludin

Selasa, Januari 14, 2025

Tanaman jeruk (Citrus spp.) memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, melibatkan evolusi alami, domestikasi oleh manusia, dan penyebarannya ke berbagai belahan dunia. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang sejarah tanaman jeruk.

Asal-Usul Jeruk

Bukti arkeobotani dan genetik menunjukkan bahwa jeruk berasal dari kawasan tropis Asia. khususnya wilayah yang mencakup, lembah Himalaya di India Timur Laut, Myanmar (Burma), dan Yunnan, China Selatan. Kawasan ini dikenal sebagai pusat keanekaragaman genetik jeruk liar. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman jeruk modern merupakan hasil dari persilangan tiga spesies utama jeruk yaitu, citrus medica (jeruk citron), yang dikenal karena kulitnya yang tebal dan aromatik, citrus maxima (pomelo), yang memberikan karakter buah besar, dan citrus reticulata (jeruk mandarin), yang berkontribusi pada rasa manis.

Menurut penelitian, evolusi jeruk menunjukkan bahwa nenek moyang spesies jeruk modern, seperti jeruk mandarin (Citrus reticulata), pomelo (Citrus maxima), dan jeruk nipis (Citrus aurantiifolia), berevolusi pertama kali di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Keberadaan jeruk liar di Asia Tenggara sudah ada sejak zaman prasejarah, sebelum munculnya peradaban manusia.

Domestikasi Awal

Sisa-sisa arkeologis berupa biji jeruk dan jejak fitolit (struktur mikroskopis dari sel tanaman) ditemukan di situs kuno di Asia Selatan dan Timur menunjukkan bahwa manusia mulai menggunakan jeruk liar sekitar 2.000–1.500 SM. Di China, jeruk telah dibudidayakan sejak zaman Dinasti Shang (1600–1046 SM) dan tercatat dalam teks kuno sebagai simbol kekayaan dan kesehatan.

Dalam teks kuno dari India (Veda) dan China (Dinasti Shang), jeruk disebutkan sebagai tanaman penting yang digunakan untuk makanan, obat-obatan, dan ritual. Bukti lain berupa representasi jeruk pada seni dan artefak kuno, misalnya di China dan India

Penyebaran Ke Seluruh Dunia

Sejarah penyebaran jeruk ke seluruh dunia dapat ditelusuri melalui jalur perdagangan, eksplorasi, dan kolonisasi.

Asia Tenggara

Pada abad ke 1-4 masehi, jeruk mandarin, jeruk manis dan jeruk lemon mulai menyebar ke Asia Tenggara melalui perdagangan kuno di Jalur Sutra Darat dan Laut. Pedagang dari India dan Cina membawa benih jeruk saat mereka berdagang rempah-rempah, tekstil, dan barang lainnya. Literatur India kuno seperti Ramayana menyebutkan buah jeruk, menunjukkan bahwa jeruk sudah dikenal dan mungkin diperkenalkan ke Asia Tenggara melalui hubungan perdagangan antara India dan kerajaan-kerajaan awal di wilayah ini.

Mediterania

Pada abad ke 4, jeruk citron dibawa ke wilayah Mediterania oleh bangsa Yunani dan Romawi melalui jalur perdagangan dari India dan Persia (Iran modern). Jeruk sering disebut sebagai "buah eksotis" di teks Romawi.

Penyebaran Melalui Kekhalifahan Islam

Jeruk pahit (Citrus aurantium) adalah jenis jeruk pertama yang tiba di Eropa. Jeruk ini diperkenalkan oleh bangsa Arab selama kekuasaan mereka di wilayah Iberia (Spanyol dan Portugal). Melalui ekspansi Kekhalifahan Islam, jeruk manis dan pahit mulai menyebar lebih luas ke Afrika Utara dan wilayah lainnya. Bangsa Arab memperkenalkan teknik budidaya jeruk ke berbagai wilayah yang mereka kuasai.

Asia Timur

Jeruk terus berkembang di China, Jepang, dan Korea. Di China, Dinasti Song (960–1279 M) mencatat metode budidaya jeruk dalam dokumen resmi.

Benua Amerika

Bangsa Spanyol dan Portugis membawa jeruk manis (Citrus sinensis) dan jeruk pahit ke Dunia Baru. Christopher Columbus membawa benih jeruk ke Karibia dalam pelayarannya pada tahun 1493. Penjajah Eropa menanam jeruk di Amerika Selatan (Brasil) dan Amerika Tengah pada awal abad ke-16. Koloni Spanyol menanam jeruk di Florida pada awal tahun 1565, menjadikannya pusat produksi jeruk di Amerika Utara. Jeruk mulai menyebar ke California pada abad ke-18 melalui bangsa Spanyol.

Pasifik

Pada abad ke-18, jeruk dibawa ke pulau-pulau di Pasifik oleh pelaut Eropa dan pedagang kolonial, termasuk ke Hawaii dan Australia.

Botani dan Karakteristik Jeruk

Dalam ilmu botani, jeruk mempunyai nama Citrus spp., termasuk dalam genus Citrus yang berada dalam famili Rutaceae. Batang pohon jeruk berukuran sedang, biasanya memiliki duri kecil di cabang-cabangnya. Daun jeruk berwarna hijau gelap, berbentuk lonjong hingga oval, dan memiliki aroma khas ketika diremas. Bunga jeruk berwarna putih, harum, dan bersifat hermafrodit (mengandung organ jantan dan betina). Buah jeruk memiliki kulit yang tebal dengan aroma khas. Daging buahnya bersegmen dan mengandung banyak air yang kaya vitamin dan mineral.

Manfaat dan Peranan Jeruk

Jeruk tidak hanya memiliki nilai ekonomis tinggi tetapi juga kaya akan manfaat, antara lain, sumber vitamin C, antioksidan, dan serat. Digunakan dalam industri pangan, kosmetik, dan farmasi. Menjaga kesehatan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh, dan membantu pencernaan.

Varietas Jeruk paling Terkenal

Berikut adalah beberapa varietas jeruk paling terkenal di dunia, berdasarkan jenis dan popularitasnya.

Jeruk Manis (Citrus sinensis)

Jeruk manis adalah jenis jeruk yang paling banyak dikonsumsi sebagai buah segar atau dijadikan jus. Beberapa varietas terkenal meliputi, Valencia Orange, digunakan terutama untuk produksi jus jeruk karena rasanya manis dan kandungan airnya tinggi. Navel Orange, dikenal dengan tanda khas seperti pusar kecil di bagian bawahnya, manis, dan mudah dikupas. Blood Orange, memiliki daging berwarna merah tua karena kandungan antosianin, rasanya manis dengan sedikit asam. Cara Cara Orange, varietas navel dengan daging berwarna merah muda hingga oranye cerah, manis, dan rendah asam.

Jeruk Mandarin (Citrus reticulata)

Jeruk ini berukuran lebih kecil, kulitnya tipis, dan mudah dikupas. Contoh varietas terkenal, Clementine, jeruk mandarin tanpa biji, kecil, manis, dan populer sebagai camilan. Tangerine, jeruk mandarin berwarna oranye cerah, manis, dan sedikit asam. Satsuma, jeruk mandarin asal Jepang yang sangat manis, tanpa biji, dan kulitnya sangat mudah dikupas.

Jeruk Lemon (Citrus limon)

Jeruk lemon terkenal dengan rasanya yang asam dan digunakan dalam berbagai masakan, minuman, dan keperluan rumah tangga. Varietasnya meliputi, Eureka Lemon, varietas paling umum, dengan kulit kuning cerah dan rasa asam tajam. Meyer Lemon, Lemon hibrida yang lebih manis, dengan kulit halus dan warna kuning-oranye.

Jeruk Pomelo (Citrus maxima)

Jeruk terbesar di antara semua varietas jeruk, dengan rasa manis dan sedikit asam. Contoh varietas, Honey Pomelo, rasanya manis dengan sedikit rasa floral, populer di Asia Tenggara. Chandler Pomelo, hibrida dengan daging berwarna merah muda dan rasa manis.

Jeruk Grapefruit (Citrus paradisi)

Jeruk ini dikenal karena rasanya yang pahit-manis dan sedikit asam. Beberapa varietas terkenal, Ruby Red, memiliki daging berwarna merah cerah, rasa manis, dan sedikit pahit. White Grapefruit, dagingnya berwarna pucat dan rasanya lebih asam dibanding varietas merah.

Jeruk Pahit (Citrus aurantium)

Jenis jeruk ini tidak dimakan langsung karena rasanya pahit, tetapi digunakan untuk membuat marmalade atau minuman beralkohol seperti Cointreau. Contoh varietasnya adalah, Seville Orange, Jeruk pahit yang sering digunakan untuk marmalade tradisional.

Penyebaran Jeruk Ke Indonesia

Penyebaran jeruk ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh perdagangan, migrasi, dan interaksi budaya. Jeruk diperkirakan tiba di wilayah ini sebelum dan selama era perdagangan kuno, jauh sebelum kedatangan kolonialisme Eropa.

Periode Awal

Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dianggap sebagai salah satu pusat keanekaragaman jeruk. Beberapa spesies jeruk liar asli Asia Tenggara, seperti Citrus hystrix (jeruk purut) dan Citrus aurantiifolia (jeruk nipis), telah tumbuh secara alami di kawasan ini sebelum adanya domestikasi. Jeruk purut dan jeruk nipis telah lama dimanfaatkan dalam kuliner dan pengobatan tradisional di Nusantara.

Penyebaran Awal

Bukti perdagangan rempah-rempah dan hasil bumi antara Nusantara dengan India dan Tiongkok menunjukkan bahwa varietas jeruk seperti jeruk mandarin (Citrus reticulata) mungkin telah dikenal di Indonesia sejak awal abad pertama Masehi. Jeruk manis (Citrus sinensis), lemon (Citrus limon), dan varietas lain diperkenalkan ke Asia Tenggara dari India dan China melalui jalur perdagangan kuno. Hubungan dagang antara kerajaan-kerajaan Asia Tenggara (seperti Sriwijaya dan Majapahit) dengan pedagang India dan Tiongkok mempercepat penyebaran jeruk ke wilayah ini.

Masa Hindu-Buddha

Pengaruh budaya India yang dibawa melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama Hindu-Buddha turut membawa varietas jeruk baru ke Indonesia pada abad ke 4-14 masehi. Relief pada candi-candi kuno seperti Borobudur dan Prambanan menunjukkan berbagai tanaman yang mungkin termasuk jeruk, meskipun identifikasi spesifiknya belum pasti.

Era Islam

Pedagang Arab dan Gujarat yang membawa Islam ke Indonesia pada abad ke 13-15 masehi juga membawa tanaman-tanaman baru, termasuk varietas jeruk pahit (Citrus aurantium) yang digunakan dalam pengobatan dan ritual. Jeruk mulai dibudidayakan secara lebih luas di wilayah pesisir Indonesia.

Kedatangan Bangsa Eropa

Penjajah Portugis dan Belanda pada abad ke 16-17 masehi, memperkenalkan varietas jeruk manis (Citrus sinensis) dan lemon ke Indonesia. Jeruk mulai dibudidayakan di perkebunan yang dikelola oleh Belanda selama era kolonial, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra.

Peran Jeruk dalam Budaya dan Ekonomi Indonesia

Jeruk purut dan jeruk nipis menjadi bahan penting dalam masakan tradisional Indonesia, seperti sambal, soto, dan rendang. Daun jeruk purut juga digunakan dalam berbagai hidangan untuk memberikan aroma segar. Indonesia kini memiliki banyak varietas jeruk lokal, seperti jeruk keprok, jeruk Bali (pomelo), dan jeruk manis Pontianak. Jeruk menjadi komoditas penting di banyak daerah, termasuk Kalimantan, Jawa, dan Sumatra. Daerah seperti Garut (Jawa Barat), Medan (Sumatra Utara), dan Pontianak (Kalimantan Barat) dikenal sebagai pusat produksi jeruk lokal.

Produksi Komersial

Budidaya jeruk menjadi industri global, terutama di Brasil, Amerika Serikat (Florida dan California), Spanyol, Italia, dan Tiongkok. Pada akhir abad ke-19, Brasil menjadi salah satu eksportir jeruk terbesar di dunia.

Kesimpulan

Sejarah arkeologi domestikasi jeruk mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam, di mana manusia telah membentuk evolusi tanaman ini melalui seleksi dan penyebaran. Dari spesies liar di Asia hingga varietas modern yang menyebar ke seluruh dunia, jeruk menjadi contoh nyata bagaimana tanaman liar dapat diubah menjadi komoditas global melalui intervensi manusia.

Komentar