Sejarah Tanaman Mangga
Tanaman mangga (Mangifera indica) adalah salah satu tanaman buah yang paling terkenal dan dibudidayakan di dunia. Mangga memiliki sejarah panjang yang melibatkan asal-usulnya, penyebarannya ke berbagai wilayah, dan peran pentingnya dalam budaya, perdagangan, dan botani.
Asal-Usul Mangga
Mangga berasal dari Asia Selatan, khususnya wilayah yang meliputi bagian timur laut India, Myanmar (Burma), dan Bangladesh. Wilayah ini dikenal sebagai pusat domestikasi mangga. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa mangga sudah dibudidayakan di India sekitar 4.000–5.000 tahun yang lalu atau 2000 SM – 3000 SM dalam kalender Masehi. Nama "Mangga" berasal dari bahasa Tamil, "mÄngai", yang kemudian diserap ke dalam bahasa Portugis menjadi "manga". Mangga adalah bagian dari genus Mangifera, yang memiliki lebih dari 30 spesies. Namun, hanya Mangifera indica yang dikenal secara luas sebagai pohon buah yang dibudidayakan.
Penyebaran Mangga
Asia Tenggara
Mangga diperkirakan masuk ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sekitar abad ke-5 hingga abad ke-7 Masehi. Penyebaran ini terjadi melalui jalur perdagangan maritim kuno yang aktif di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Timur Tengah dan Afrika Timur
Bangsa Persia dan Arab membawa mangga ke Timur Tengah dan Afrika Timur. Penyebaran ini terjadi sekitar abad ke-10 hingga ke-14 M.
Kehadiran di Dunia Barat
Pada abad ke-16, mangga diperkenalkan ke dunia Barat oleh penjajah Portugis. Orang Portugis membawa mangga ke Brasil. Dari sana, tanaman mangga menyebar ke wilayah Karibia, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.
Amerika Serikat
Mangga pertama kali ditanam di Amerika Serikat pada abad ke-19, terutama di negara bagian Florida dan Hawaii.
Penyebaran Mangga ke Indonesia
Pedagang dari India memainkan peran utama dalam membawa mangga ke Asia Tenggara, termasuk Nusantara (sekarang Indonesia). Pada abad ke-5 hingga ke-7, perdagangan maritim antara India dan Asia Tenggara berkembang pesat, terutama di bawah pengaruh kerajaan seperti Kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan kerajaan-kerajaan di Jawa. Penyebaran mangga sering kali beriringan dengan penyebaran agama Hindu dan Buddha ke Nusantara. Dalam praktik keagamaan Hindu dan Buddha, mangga memiliki nilai simbolis, sehingga pedagang dan misionaris kemungkinan membawa benih mangga bersama mereka. Mangga mudah beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia. Tanah yang subur dan kondisi cuaca tropis membuat mangga tumbuh dengan baik, sehingga menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara. Secara alami, mangga kemudian menjadi bagian penting dari tanaman lokal dan tradisi agraris masyarakat.
Penyebaran Modern dan Produksi
India adalah penghasil mangga terbesar di dunia, menyumbang hampir 50% produksi global. Negara penghasil lainnya meliputi, Tiongkok, Thailand, Indonesia, Filipina, Meksiko, Brasil.
Botani dan Klasifikasi
Mangga mempunyai nama ilmiah Mangifera indica. Berasal dari keluarga Anacardiaceae. Mangga memiliki varietas liar dan domestikasi. Pohonnya besar dan berumur panjang, dengan buah yang kaya akan rasa manis dan kandungan gizi.
Varietas Populer
Mangga memiliki banyak varietas yang terkenal di seluruh dunia, masing-masing dengan karakteristik rasa, bentuk, warna, dan tekstur yang khas. Berikut adalah beberapa varietas mangga populer yang dibudidayakan di berbagai negara.
Alphonso (India)
Berasal dari India, terutama Maharashtra dan Gujarat. Berukuran sedang dengan bentuk oval. Kulit berwarna kuning keemasan dengan sedikit semburat merah. Daging buah lembut, berwarna oranye cerah, dan sangat manis dengan aroma harum. Dijuluki "Raja Mangga" karena kualitasnya yang premium. Cocok untuk konsumsi segar dan bahan pembuatan makanan manis seperti es krim dan milkshake.
Harum Manis (Indonesia)
Berasal dari Indonesia, terutama dari daerah Probolinggo, Jawa Timur. Mempunyai ciri-ciri kulit hijau meskipun matang, dengan aroma yang harum. Daging buah kuning-oranye, sangat manis, dan bertekstur lembut. Bijinya kecil sehingga menghasilkan banyak daging buah. Salah satu varietas favorit di Indonesia. Tahan lama dan mudah ditemukan di pasar lokal.
Nam Dok Mai (Thailand)
Berasal dari Thailand. Mempunyai ciri-ciri bentuk panjang dan ramping dengan ujung meruncing. Kulit berwarna kuning keemasan saat matang. Daging buah lembut, manis, dan hampir tidak berserat. Populer untuk dimakan segar atau sebagai pasangan dengan ketan (mango sticky rice). Rasanya manis dan aromanya lembut.
Tommy Atkins (Amerika Serikat)
Tommy Atkins pertama kali ditemukan pada tahun 1922 di Florida, dari pohon benih yang berasal dari varietas Haden. Mempunyai ciri-ciri ukuran besar dengan berat sekitar 450–700 gram per buah, kulitnya merah cerah bercampur hijau dan oranye. Tekstur daging agak berserat, berwarna kuning, dan rasanya manis sedang. Meski pada awalnya rasa varietas ini dianggap kurang dibandingkan varietas lain, sifat tahan lama dan hasil panen yang tinggi membuatnya diterima secara luas dalam perdagangan internasional. Mangga Tommy Atkins adalah varietas mangga yang sangat sukses secara komersial karena ketahanannya, produktivitasnya, dan daya tarik visualnya. Namun, dari segi rasa dan tekstur, mangga ini sering dianggap kurang unggul dibandingkan varietas mangga premium lainnya.
Irwin (Jepang)
Awalnya dikembangkan di Florida, Amerika Serikat, pada tahun 1930-an, tetapi dikembangkan secara luas di Jepang. Mempunyai ciri-ciri kulit merah tua seperti apel. Varietas Irwin dibudidayakan secara luas, terutama di wilayah subtropis seperti Okinawa dan Kyushu. Daging buah manis dan berair dengan tekstur lembut. Dijual dengan harga premium di pasar Jepang karena kualitasnya yang tinggi.
Mangga Miyazaki adalah varietas Irwin yang dikembangkan khusus di Prefektur Miyazaki, Jepang, ditumbuhkan dengan teknik pertanian khusus yang membuatnya menjadi produk premium. Memiliki warna merah tua yang mencolok, serupa dengan mangga Irwin. Rasanya sangat manis dengan kadar gula lebih dari 15%, menjadikannya salah satu mangga dengan rasa terbaik. Biasanya lebih besar dibandingkan Irwin standar, dengan berat rata-rata 350-500 gram per buah. Mangga Miyazaki dianggap sebagai mangga premium dan salah satu yang termahal di dunia. Harga satu buah Miyazaki dapat mencapai USD 50-100 (atau lebih), bahkan dalam pelelangan harganya pernah mencapai ribuan dolar.
Budaya dan Keagamaan
Di India Mangga memiliki peran penting dalam budaya dan agama. Mangga disebut sebagai "Raja Buah" (King of Fruits) di India. Mangga juga digambarkan dalam teks kuno seperti Ramayana, Mahabharata, dan Puranas. Daun mangga digunakan dalam upacara keagamaan Hindu sebagai simbol kemakmuran.
Di Asia Tenggara Mangga menjadi bagian dari budaya lokal, dengan banyak kuliner tradisional menggunakan buah mangga, seperti salad mangga di Thailand.
Di Dunia Barat Mangga dikenal sebagai buah eksotis dengan rasa manis dan banyak manfaat kesehatan.
Kesimpulan
Sejarah mangga mencerminkan perjalanan panjang dari tanaman asli Asia Selatan menjadi buah global yang disukai banyak orang. Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, mangga juga memiliki peran mendalam dalam budaya dan tradisi berbagai masyarakat. Penyebaran tanaman ini mencerminkan interaksi antara perdagangan, kolonialisme, dan budaya yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Punten bang.
BalasHapusMangga.
Hapus